Senin, 28 November 2011

patofisologi nyeri

Konduksi impuls nosiseptif secara klasik dibagi menjadi 2 tahap,
yaitu:
1). Melalui sistem nosiseptif
Mulai dari reseptor di perifer, lewat serabut aferen, masuk ke
medula spinalis, selanjutnya ke batang otak sampai mesensepalon. 6)
Lintasan asenden di dalam susunan saraf pusat sedikitnya ada 2
sistem, yaitu saraf spinotalamik dan spinoretikulotalamik. 23) Apabila
impuls sudah masuk ke talamus maka dikatakan bahwa perasaan nyeri
yang tidak menyenangkan bisa mulai dirasakan akan tetapi
11
deskripsinya belum jelas. 8)
2). Melalui tingkat pusat
Dari mesensefalon sampai ke korteks serebri dan korteks
asosiasinya. Setelah sampai disini barulah sensasi nyeri dapat dikenal
karakteristiknya, seperti dimana let aknya, seberapa kerasnya dan
bagaimana sifatnya.6) Impuls nyeri juga ada yang menuju ke lobus
frontalis yang selanjutnya merangsang serta aferen ke sistem limbik
yang mengatur aspek emosi dari nyeri.
Antara suatu stimuli kuat sampai dirasakan sebagai nyeri
terdapat suatu rangkaian proses elektrofisiologik yang terbagi atas 4
proses yaitu :
a). Transduksi
Merupakan proses dimana suatu stimuli akan mengaktifkan
nociceptor transducer receptor atau ion channels complex dan dirubah
menjadi suatu potensial aksi yang akan diterima ujung-ujung saraf
atau reseptor nyeri dan diteruskan ke sentral. Reseptor ini disebut
sebagai reseptor nosiseptif dan mempunyai nilai ambang rangsang
tertentu. Stimuli ini dapat berupa stimuli fisik, suhu, listrik atau
kimia.24)
Kerusakan jaringan karena trauma dapat menyebabkan sintesa
prostaglandin yang menyebabkan sensitisasi dari reseptor nosiseptif
dan dikeluarkanlah zat-zat mediator nyeri seperti histamin, bradikinin,
serotonin, dll yang akan menimbulkan sensa si nyeri. Keadaan ini
disebut sensitisasi perifer.23)
12
Mekanisme terjadinya sensistisasi perifer diduga diakibatkan
oleh 9) :
a. Lesi serabut saraf aferen somatosensorik menyebabkan
timbulnya aktivitas ektopik.
b. Peningkatan aktifitas simpatis
c. Berkurangnya fungsi inhibisi sentral
b). Proses transmisi
Penyaluran impuls listrik melalui saraf sensoris menyusul proses
transduksi. Impuls ini akan disalurkan oleh serabut saraf A delta dan
serabut C sebagai neuron pertama, dari perifer ke medulla spinalis
dimana impuls tersebut mengalami modul asi sebelum diteruskan ke
talamus oleh traktus spinotalamikus yang merupakan neuron kedua.
Dari talamus selanjutnya impuls disalurkan ke daerah somatosensoris
di korteks serebri sebagai neuron ketiga, dimana impuls tersebut
diterjemahkan dan dirasakan seba gai persepsi nyeri.24) Rangsanganrangsangan
seperti ini bila dibiarkan terlalu lama akan menyebabkan
suatu sensitisasi sentral. 25)
Sensitisasi sentral dapat berlangsung dalam beberapa detik
(proses wind up) atau sampai beberapa jam ( long term potentiation).
Wind up akan menyebabkan kepekaan neuron meningkat selama input
sedangkan long term potentiation akan juga menambah kepekaan
neuron walaupun input sudah hilang. Fenomena ini tergantung dari
aktivitas NMDA (N-methyl-D-aspartate) yang akan berikatan denga n
glutamate sebagai aktivitasi serabut C. 9)
13
c). Proses modulasi
Modulasi adalah proses dimana terjadi interaksi antara sistem
analgesik endogen yang dihasilkan tubuh kita dengan input nyeri yang
masuk ke kornu posterior medulla spinalis. 24)
d). Persepsi
Hasil akhir dari proses interaksi yang kompleks dan unik yang
dimulai dari proses transduksi, transmisi dan modulasi yang pada
gilirannya menghasilkan suatu perasaan yang subyektif yang dikenal
sebagai persepsi nyeri.24)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar